Rabu, 14 September 2016

Dapur Ibu

Ibu memasuk di dapur, Ayah pergi ke kantor


2 penggal kalimat sederhana khas anak SD saat membuat kalimat dimula. Jauh sebelum berada hari ini, kebanyakan ibu memanglah berada di dapur-dapur mereka. Menyiapkan segalanya untuk kebutuhan anak dan suaminya. Hari ini, ternyata perlahan semua berubah, semenjak ibu yang pergi ke kantor dapur menjadi satu ruangan tak terisi hanya sisa-sisa paruh waktu saja sang ibu harus menyempatkan diri ke ruangan yang dulunya tempat sentral aktivitas ibu. Sah-sah saja memang jika ibu pergi dari dapur untuk ke kantor karena seolah semua mengaminkan, jajanan yang bikin perut anak kenyang, warung-warung makan siap saji yang sudah banyak, kebahagiaan yang tergantikan dengan berjam-jam memandang layar smartphone yang canggih mengindahkan adanya kehadiran ibu.  Belum lagi sekolah yang memakan waktu lama itu melewatkan juga kehadiran ibu. Mungkin sudah banyak yang sadar dan menyadarkan ibu untuk segera mungkin pulang ke rumah, tapi seringkali ibu mengeluh tentang segala kebutuhan harian yang tidak akan sanggup terpenuhi jika ayah saja yang pergi ke kantor. 

Ibu, pikirkanlah lagii.. Bagaimanapun dan dalam kondisi apapun, segeralah pulaang...


Tentang Dapur

Sejak kedatangan Mama Ara, dapur adalah esensi penting yang dibangun dalam rumah tangga. Sudah terasa tamparannya ketika hari ini masih belum banyak menguasai banyak menu makanan yang akan dihidangkan nanti. Ini juga menyangkut bukan soal citarasa masakah enak khas rumah makan, tapi tentang kandungan makanan yang disajikan dengan maklumat halalan Thoyyiban , tidak mengandung MSG, makanan haram, apalagi yang merusak tubuh. Untuk para calon ibu, pejuang peradaban. Kita membutuhkan generasi kuat yang akan memimpin Umat dan saya rasa ibu faktor penting untuk mempersiapkannya lewat peran dapurnya. 

Mau memotivasi diri dan sendikit berbagi untuk belajar bersama membuat list menu makanan sehari-hari yang ada di hastag #dapurhikmah


 
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
;