Kamis, 19 Oktober 2017 0 komentar

لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلىَ الغَدِ مَا تَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ

Rabu, 18 Oktober 2017 0 komentar
Semoga pilihanmu diberkahi Allah. Kamu mendapatkan jodoh yang membuat hidup bahagia dunia dan akhirat, membuatmu sukses dunia dan akhirat, membuatmu selamat dunia dan akhirat
0 komentar
Restu kedua orangtua sangat menentukan keberhasilan membangun rumah tangga nantinya.
0 komentar

Apa saja yang ingin kau capai dalam hidupmu?

0 komentar
Jangan pernah memastikan suatu yang belum pasti
0 komentar
Mungkin sekarang kamu yang harus bersabar karena memilihku hari ini, tetapi aku akan berusaha bahwa diperjalanan kita nanti kamulah yang akan bersyukur karena telah memilihku dalam perjalanan hidupmu
0 komentar

Review Wonderful Journeys

Bulan ini lagi baca Buku Wonderful Journeysnya Ust, Cahyadi Takariawan

Beberapa hal yang luar biasa di dapat dari buku ini


Mengambil keputusan menikah dengan seseorang adalah sebuah perjalanann dan proses yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab dunia akhirat


Tentang masalah yang kerap dihadapi rumah tangga umumnya
Semua keluarga memiliki masalah. Yang memebdakan adalah bagaimana mereka menyikapi masalah tersebut dan bagaimana mereka keluar dari masalah tersebut.


Semestinya calon pengantin sudah berbekal diri dengan pemahaman yang benar tentang kehidupan rumah tangga.
 


Berharap mendapatkan Surga Dunia (Baity Jannaty) dan Surga Akhirat 
Jika mereka berlabuh pada cinta karena ALlah. Maka mereka mendapatkan jawaban.
Menikah adalah bab mengambil keputusan, setelah engkau melakukan proses pencarian. Tidak ada manusia yang sempurna, selalu ada kekurangannya. 
Engkau hanya memerlukan seseorang yang akan menemanimu, mengerti dirimu, bisa menerima konsisimu, mau menjadi sahabatmu dalam suka dan duka, melewati hidup bersama dalam segala keadaannya.
Engkau hanya perlu memutuskan untuk memilih seseorang yang mencintaimu karena Allah. Bisa menemanimu karena Allah. Bisa membahagiakanmu karena Allah.

Bahagia itu letaknya ada di dalam jiwa yang selalu bersyukur, hati yang bersih, pikiran yang jernih. Bahagia itu ada dalam ketaatan kepada Allah. kecintaan kepada segala ketetapan-Nya, ridha dengan karunia-Nya.
Menyiapkan diri sebaik-beiknya untuk menuju gerbang pernikahan 

Jangan melakukan pernikahan tanpa persiapan, atau dengan persiapan yang asal-asalan tanpa kematangan. Lakukan proses penyiapan diri yang optimal, lakukan pemilihan calon yang benar dan bertanggungjawab. 

Dalam kehidupan sehari-hari, suami dan istri harus berusaha saling memberikan yang terbaik kepada pasangan, bukan menuntu dari pasangan. Sikap menuntut dirunaikannya hak pasangan, merupakan sebentuk pengingkaran dari konsekuensi cinta kasih. Karena Cinta itu artinya memberi, bukan menuntut diberi. 
Ketika memasuki gerbang pernikahan, pondasi yang harus dibangun adalah kesadaran ibadah. 

Awal itu penting, namun lebih penting lagi menjaga selama prosesnya.


Akad nikah adalah sebentuk kepastian dan tanggung jawab

Sakinah bersadal dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, kata sakinah mengandung makna
Tenang
Tenteram, Damai
Terhormat
aman
nyaman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang
Memperoleh pembelaan.


Mawaddah adalah jenis cinta membara, perasaan cinta dan kasih sayang yang menggebu kepada pasangan jenisnya. muncul karena adanya sebab-sebab yang bercorak fisik.


Rahmah merupakan jenis cinta dan kasih sayang yang kembut, terpancar dari kedalaman hati yang tulus, siap berkorban, siap melindungi yang dicintai dan tanpa pamrih "sebab".



0 komentar
Mungiin saja ada hal yang berbeda, namun perbedaan terbingkai dalam keselarasan dan keserasian.
0 komentar
Kebahagiaan letaknya bukan pada pemenuhan segala keinginan diri.
Kebahagiaan itu letanya di hati yang mampu mensyukuri seluruh nikmat yang Allah berikan.
Kebahagiaan itu bersumber dari keimanan yang mendala, ketundukan yang tulus atas ketentuan Allah, dan kelapangan hati dalam menerima perintah serta larangan-Nya.


Kedekatan kamu dengan Allah akan lebih menjamin ketentraman dan kebahagiaan, dibandingkan dengan kedekatan kamu terhadap benda-benda.
0 komentar

Tentang Kejelasan Membangun Rumah Tangga

Yang sangta diperlukan adalah kejelasan visi. Visi yang kuat dalam diri kamu, untuk apa kamu berumah tangga, untuk apa kamu berkeluarga, dan untuk apa kamu melaksanaan pernikahan.

Bagaimana proses pernkahan kamu, akan menjadi sejarah tidak terhapuskan seumur hidup kamu.

0 komentar

Berhati-hatilah

Berhati-hatilah dengan hati.

Dengan yang namanya kecendrungan hati apalagi sampai kepada ketergantungan hati.

Jangan bermain-main dengan hati kamu dan hati orang yang kamu cintai. Ingat jatuh cinta itu seperti terinfeksi penyakit jiwa. Menjadi tidak waras dan tidak rasional perbuatan serta perilakunya. 
0 komentar
Menikah adalah manajemen ketidakcocokan.

Setiap laki-lai dan perempuan harus mengetahui dengan baik dan benar posisi dan peran masing-asing pihak dalam konteks rumah tangga. apa hak dan kewajiban masing-masing pihak dan hak serta kewajiban bersama. Tata krama pergaulan suami dan istri dalam rumah tangga dan berbagai pengetahuna yang menyebabkan kebaikan sebuah keluarga perlu dimengerti, sehingga belajar dan menyiapkan diri secara konsepsional merupakan suatu keharusan bagi setiap pribadi.

0 komentar

Kamu itu Istri

Harus memiliki kesiapan dalam diri untuk membuka ruang bagi intervensi mitra yang bernama suami. kesiapan untuk mengurangi sebagian otoritas atas dirinya sendri lantaran telah memiliki suami.

Persiapkan ilmu pengetauan yang diperlukan untuk kebaiakan pernikahan dan kebaikan hidup berumah tangga, karena banyak persoalan permasalah rumah tangga yang disebabkan oleh ketidak mengertian.


0 komentar

Kekuatan Pondasi Pernikahan

Segala sesuatu memerlukan persiapan dan persiapan adalah awal dari keberhasilan.
Menikah dilakukan dengan sepenuh kesadaran ibadah.
 namun lebih penting lagi menjaga prosesnya, menjaga kebaikan dalam kehidupan keseharian. 


Ditandai oleh mantapnya niat dan langah menuju kehidupan rumah tangga.

Sikap dan tindakan "karena Allah" akan menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun kebahagiaan kehidupan rumah tangga.

MOtivasi yang tertanam dengan sangat kuat, telah melahirkan perilaku dan tindakan positif yang mengantarkan mencapai cita-citanya.

Rumah tangga juga perlu motivasi yang senantiasa harus diperbaharui dan di evaluasi tidak hanya tenggelam dalam rutinitas kehidupan keseharian dan asyik dengan ritme kerja masing-masing sehingga mengaburkan motivasi yang pernah mereka miliki.

Lakukan pernikahan "karena ALlah", jalani hidup berumah tangga "karena Allah", agar semua menjadi amal shaleh yang akan membuat kehidupan keluargamu dupenuhi dengan berkah melimpah. segala masalah menjadi terurai dengan mudah, seala persoalan selal ada jalan keluar yang lancar. 
0 komentar
Menikah dan berkeluarga itu bukan persoalan keinginan seseorang.
0 komentar

Tentang kata saling dalam Membangun Rumah Tangga

Keluarga yang saling menerima, saling memberi, saling memahami, saling membutuhkan, saling menasehati, saling menjaga, saling melindungi dan saling berbaik sangka, saling memaafkan kesalahan, saling mengalah, saling menguatkan dalam kebaikan, saling mencintai, saling merindukan, saling mengasihi, saling memberikan rasa aman, saling memercayai, saling menutupi aib, saling mencurahkan perasaan, saling berlomba menunaikan kewajiban, saling tidak menyimpan dendam dan kemarahan, saling tidak mengungkit-ngungkit kelemahan, kekurangan, saling tidak mengungkit-ngungkit kesalahan, tidak saling menyakitii hati dan perasaan, tidak saling menyakiti badan, saling santun dalam pergaulan,saling indah dalam penampilan, saling mesra dalam mengungkapan keinginan, saling mengembangkan potensi diri, saling keterbukaan yang melegakan, saling menumpahkan kasih sayang, tidak saling adanya pemaksaan kehendak, tidak saling membiarkan, tidak saling meniggalkan, dan semua akad untuk saling untuk segala yang bernama kebaikan. 

Keluarga yang diliputi oleh suasana jiwa penuh kesyukuran, terjauhkan dari penyelewengan dan kerusakan. Untuk mencetak generasi berkualitas

0 komentar
Karena cinta itu artinya memberi, bukan menuntut diberi
0 komentar

Makna Keluarga

Catatan dari Video Ust. Adi Hidayat.

Ketika seorang sudah ingi  berkomitmen berkeluarga.

Harus dipahami bahwa
1. Saling Memahami
2. Menjaga aib dalam keluarga
3. Identifikasi Keluarga mengenai mahram dan ahlul warisnya.
4. Visi Keluarga dengan hadir generasi terbaik, bukan hanya hebat akan tetapi bagaimana masuk surga bersama-sama.  Qs. 52 :21

Kelebihan masing-masing yang akan saling melengkapi sebuah rumah tangga

Saling melengkapi, saling mengisi kerja sama yang baik antara seluruh keluarga terhusus suami dan istri. Tidak dianjurkan masih membawa sifat sifat mementingkan diri sendiri.

Pertemukan di titik yang bisa saling menguatkan.

Jangan mendambakan pasangan oranglain, karena memang pasangan anda yg mampu melengkapi kita.

Bicara yang baik kepada suami demi kebaikan.

Usrah = Sir = Rahasia
Ga usah org lain tahu

Jika seseorang sudah berumah tangga, maka akan di jumpai hal hal yg rahasia dalam rumah tangganya  yg tidak boleh diketahui di luar. Meski diungkapkan selesaikan di dalam.

QS.4: 34
Istri yang Shalihah itu
1. Taat kepada Allah dengan cara menaati suaminya kepada yg baik-baik.

Catatan:
Menolak dg cara yang lembut

2. Menjaga nama baik suami bahkan ketika tidak sedang bersama suami. Sepanjang aib tidak disebarkan oleh orang rumahnya, aib tidak akan tersebar.

Muruah
- Dia cinta keindahan
- Dia terhormat dalam dirinya
-

Catatan :
Bikin Desain Rumah sebagai Pusat Rumah Tangga.
Kamar Utama Suami Istri harus menjadi tempat netral dari oranglain. jangan izinkan siapun masuk ke kamar utama suami istri.
Bila bikin mushalla bikin yg bisa di akses ke rumah.
Konsep menjaga keutuhan rumah tangga dalam hal kamar.

Napak Tilas Perjalanan Nabi di 2 Kota Suci saat umroh. ke Museum Narad Al Iman.

Ahlun = Keluarga lebih pada sisi anggota keluarga.

Didapati ahlul waris dan mahromnya

Pelajari Bagaimana Keluarga Imron merencanakan keluarganya. dengan ketingkatan iman yang luar biasa.

Sebuah Keluarga yg terbaik di masanya. Bahkan masuk surga bersama sama. QS. 52:21.

Senin, 16 Oktober 2017 0 komentar

27 Muharram 1439 H

Awal Cerita Baru tentang hari esok yang lebih baik...

Sambil nunggu proposal di waktu petang 😚

0 komentar

Semoga pilihanmu diberkahi Allah. Kamu mendapatkan jodoh yang membuatmu hidup bahagia dunia dan akhirat, membuatmu sukses dunia dan akhirat, membuatmu selamat dunia akhirat

Sesi penutup di Buku Wonderful Journeys For a Marriage, Menyiapkan diri Menuju Pernikahan Suci, Cahyadi Takariawan

Minggu, 15 Oktober 2017 0 komentar

Dearest Hikmah

Wahai Hikmah...
Jikalau semua kesempatan yg diberikan dunia sudah diambil peran oleh orang lain tentulah masih ada kesempatan akhirat.

Keterbukaan kesempatan akhirat adalah ladang garapan berhadiah mewah bukan tanpa lelah.

Ambillah kesempatan-kesempatan akhirat yang ada. Banyak hal.
dari menjadi hafizhah berbuah trophy surgawi sampai shalihah berbuah surga 😉.

Semangat mengejar kehidupan akhirat yang lebih baik..

0 komentar

Sticky Note Hikmah

Kritikan itu seperti obat batuk pahit, pahit yg menyembuhkan dari pasa harus merasakan batuk yg berkepanjangan.

itu mungkin kata kata umum dari orang bijak. tapi tidak bagiku setelah aku benar benar tahu tentang seseorang yg enggan bersama karena hal yg ada pada diriku itu. Jika dihadapkan pada situasi egoo, memanglaah tidak akan ada ujungnya pasti menyalahkan, pasti keluar rasa ego dan rasa temeng membela diri sendiri.

Sekarang waktu yg mendewasakan kita. Senantiasa di pikir lagi betapa itu masukan berharga untuk menyembuhkanku kaan..?! kenapa harus di tolak. Aku senantiasa harus belajar, belajar dan belajar laagii..

Keegoisan

Sikap egois ini walaupun telah terbentuk sejak kecil, bukan berarti tidak bisa dihilangkan. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan diri dan kesadaran dari seseorang untuk memperbaiki dirinya yang sering bersikap egois. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk cara merubah sifat egois dan cara menghilangkan sifat egois  tersebut .

1. Dia harus bisa menggali ke dalam dirinya sendiri dan menemukan apa yang menjadi sebab dari keegoisannya. Seorang yang egois biasanya kerap kali merasa takut. Takut bila dirinya tidak diperhatikan, takut tersaingi, takut kalah dalam sesuatu hal, dan lainnya. Ataukah karena dia tidak pernah mengenal kesusahan sehingga tidak punya empati terhadap orang lain.

2. Mulai menumbuhkan mendengarkan oranglain jauh lebih lama.

3. Sabar hik.. sabar...
Menunggu oranglain menjalankan kewajibannya.
Salah satu pemicu keegoisan seseorang adalah kesulitan untuk bersikap sabar. Dia tidak sabar menunggu orang lain untuk mendapatkan haknya lebih dulu, sehingga dia bersikap mendahulukan dirinya sendiri.

4. Berhenti membandingkan

Orang egois akan selalu merasa tidak puas dan membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain yang dianggapnya lebih baik. Hal ini berkaitan erat dengan rasa iri hati. Bila ingin menghilangkan keegoisan, dia perlu belajar untuk berhenti membuat perbandingan akan keadaan dirinya dengan orang lain. Cara merubah diri menjadi lebih baik yaitu dengan berusaha menerima keadaan diri sendiri dan kenyataan dalam hidup seseorang terlebih dulu.

5. Kembangkan prasangka baik terhadap orang lain

Pikiran yang buruk mengenai orang lain akan selalu ada dalam benak seorang yang egois, dan karena itulah dia memutuskan untuk selalu mendahulukan dirinya daripada orang lain. Cara menjadi pribadi yang baik dan tidak egois adalah dengan mulai mencoba berpikiran baik tentang orang lain, dan kesampingkan semua prasangka buruk sebelum terbukti kebenarannya.

6. Coba untuk lebih ramah lagi

Biasanya seorang yang egois itu memang jarang menunjukkan sikap ramah. Itu karena mereka terlalu fokus pada diri sendiri sampai tidak menyadari bagaimana cara bersikap yang benar terhadap orang lain. Mulai bersikap ramah dengan sering tersenyum, bisa menjadi cara menghargai orang lain yang benar. Karena dengan bersikap ramah, seseorang telah memberikan penghargaan kepada orang lain yang berinteraksi dengannya.

7. Belajar untuk mulai membantu orang lain

Semua orang memang memiliki masalahnya sendiri dan kesibukannya sendiri. Karena itulah jarang orang yang bisa memfokuskan diri kepada masalah orang lain. Akan tetapi, ini juga merupakan salah satu bentuk dari keegoisan. Belajar untuk meringankan beban orang lain di tengah kesibukan diri sendiri akan menjadi langkah yang bagus untuk mulai mengurangi keegoisan diri. Bila memiliki sahabat, cara membahagiakan sahabat juga dengan belajar untuk mulai mencoba meringankan masalah yang sedang dia hadapi.

8. Introspeksi

Bila seseorang ingin menghilangkan sikap egois, sesekali perlu juga merenungkan apakah dia telah berhasil menghilangkan sifat egoisnya, paling tidak sedikit demi sedikit. Renungkan seberapa besar kemajuan yang dicapai. Apakah sifatnya itu masih menyusahkan dan membuat kesal orang lain, ataukah dia sudah berhasil mengembangkan sesuatu yang positif dari dirinya dalam keseharian. Introspeksi diri juga akan menjadi cara meningkatkan harga diri seseorang.

9. Belajar bersikap dewasa

Sifat egois erat kaitannya juga dengan pola berpikir yang kekanakan. Cara menghilangkan sifat kekanak – kanakan yaitu dengan mulai mengikis keegoisan dalam diri. Seseorang bisa bersikap egois karena dia masih mempertahankan pola pikirnya sejak masih anak – anak dan belum bisa menumbuhkan kedewasaan.

10. Lapang dada

Untuk menghilangkan sifat buruk, seseorang harus bisa membuka dirinya terhadap kritikan dari orang lain. Dia harus bisa bersikap lapang dada dan menerima berbagai saran serta nasihat yang penting bagi perbaikan dirinya. Sifat egois bisa menjadi salah satu penyebab pertengkaran dalam rumah tangga, karena itu penting bagi seseorang untuk mau bersikap terbuka dan memperbaiki diri.
Diatas nemu dari artikel dan majleb bangeet yaa..

Selamat berusaha, Selamat memperbaiki diri hikmaah

Shalihah Bersamamu

Rabu, 11 Oktober 2017 0 komentar

Kalau bisa mengajarkan anak dengan benar, Saya Mohon jangan ajarkan yang salah

Ust. Adi Hidayat

Selasa, 10 Oktober 2017 0 komentar

Balutlah dengan hati yang pasrah dalam mengharap hanya kepada-Nya.

0 komentar

Ummu Abdullah dan Ummu Jaisy

Sepenggal kisah kami berdua, dipertemuka ketika tes UIN itu akan tiba, sama-sama saling belajar, mungkin dari hati yang paling dalam mikir jugaa, kita bersaing ditambah dengan jurusan yang kita minati beneran sama 1. Pendidikan Agama Islam dan Sejarah Kebudayaan Islam.

berlanjut lagi ke pertemuan ke-dua saat daftar ulang kita sama-sama lagi juga. Alhamdulillah keterima di jurusan yang sama yakni SKI, dan tadinya sama-sama ingin cari tempat kosan yang sama. Setelah perkuliahan masuk, Allahu Rabbi.. Qadarullah kita dipertemukan lagi di kelas yang sama juga yaitu Kelas A. Dari kesamaan itu akhirnya kita sama-sama bergabung di organisasi ekstra kampung yang sama, kemana-mana bersama sampai kita mengikuti kegiatan Akademi Siroh di Kuttab Al-Fatih bersama-sama juga, dan Ya Allah.. kebersamaan ini bener-bener indah bangeet.. Kita sama-sama keterima program beasiswa di Kuttab Al Fatih juga. Eh, yang membedak itu sesi waktu datangnya Rizki yang sudah Allah atur. Teh teti lantas menikah dan aku masih sendiri sampai sekarang. Eh, ternyata kita masih punya kesamaan dibalik rasa beda itu haha, masih belum sama-sama lulus UIN. Mudah-mudahan Allah permudah kita yaa teh.. Semoga Cepet Lulus dan segera ngejar teh Teti membangun rumah tangga Surga bersamaa laki-laki shalih pilihan Allah nanti ❤❤

Sayaang banget sama orang ini.



Dari Sahabatmu

Ummu Abdullah (Hikmah) untuk Teh Teti (Ummu Jaisy)


Senin, 09 Oktober 2017 0 komentar

Tidak Mengekspos "Aurat" Rumah Tangga

Allahu Rabbi lindungi hamba

0 komentar

Mengenalkan Islam Sejak Dini

diambil dari Media Umat edisi 205

Anak shalih adalah "investasi"yang sangat berharga.

Jangan pernah melewatkan masa-masa emas ini karena tidak akan pernah kembal. Mengajarkan Islam pada anak usia dini sangat mungkin dilakukan, tentu dengan cara dan bahasa yang tepat sesuai dengan tahap perkembangannya.

Anak usia 3 tahun sudah mulai dapat melakukan identifikasi secara sederhana. Mengenai dirinya, namanya , juga anggota tubunya.

Anak juga banyak bertanya mengapa dan bagaimana.

anak mulai dapat menirukan kembali urutan sampai 4 kata.

Anak sangat senang mendengarkan cerita.

Membiasa  mengucapkan kalimah-kalimah thayyibah.

Biasakan membaca buku cerita tentang Rasululullah untuk menjadikannya sebagai idola.  dan membantu mengasah perkembangan bahasanya.

Manfaatkan kesukaan anak melakukan eksplorasi dengan memberikan stimulasi sebanyak banyaknya dengan tetap memperhatikan kemampuan anak.

anak adalah peniru yg ulung

perdengarkan terus ayat ayat Al Quran

0 komentar
Anak shalih adalah "investasi" yang SANGAT BERHARGA
0 komentar
Jangan lupa untuk melakukan pewarisan sejarah..

kayak angin segar bahwa ga cuma cuma belajar sejarah dan sampai detik ini masih berkutat sama tugas penyelesaian akhir buat dapetin satu gelar dunia doang, bernama Sarjana Humaniora (S.Hum) :P



#Skripsweet #SemangatLulus #Mudah-mudahancepetwisuda #menjemputijazah
Kamis, 05 Oktober 2017 0 komentar
Adik Bungsuku 😅

Waktu itu seperti berlari.. 
Allahu Rabbi.. adik aku ini udah segede ini... 

Kita ga tahu siapa yang akan berhenti terlebih dahulu dalam perjalanan ini, tapi sebelum jalur perhentian datang banyak orang telah memulai untuk berlari.. 😶

0 komentar

Kami bersama

Kami lahir di rahim yang sama, dari ayah dan ibu yang sama. Walau begitu kami punya sangat perbedaan, tapi tidak di pungkiri mungkin beberapa hal kami memiliki kesamaan. Waktu dan bimbingan umi abi lantas kemudian mendewasakan kami untuk sama sama menyadari betul bahwa mereka ingin dari kamilah para calon ulama peradaban itu tumbuh menjadi para Ulama yang mujahid dan mujtahid, para hafizh/hafidzah yang bukan hanya sekedar hafal Al Quran tapi berjuang untuk menerapkan aturan isi Al Quran. 


Ya Allah Ridhai kami...
Pertemukan kami dengan seseorang yang akan mewujudkan harapan dan impian ayah ibu kami...
Jadikan kami istiqamah dan menjadi generasi penerima berita gembira dari Rasul-Mu ❤❤
Senin, 02 Oktober 2017 0 komentar

Karena sebenemrya seni berumah tangga itu adalah perencanaan dengan visi yg jelas...  Jika rencana suami istri sudah tidak sama maka akan sangat rapuh kedepannya...

Minggu, 24 September 2017 0 komentar

Pernikahan harus disambut dengan Ilmu

Senin, 04 September 2017 0 komentar

Sepucuk Surat Untuk Suamiku

Assalammu’alaiki yaa Jauzy...
Surat ini aku tulis dengan rindu dalam taat saat penantianku. Saat undangan pernikahan terus berdatangan ke rumahku dari teman SD sampai teman bangku kuliah, sepertinya aku cemburu dalam rinduku padamu, tapi apadaya mungkin saat ku tulis surat ini, ini bukan waktu yang tepat menurut Allah.  
Surat ini aku tulis di hari ke-2 tasyrik, 12 Dzulhijjah tahun 1438 H yang didalamnya terdapat keutamaan untuk senantiasa memperbanyak doa dan berdzikir mengingat Allah. Begitupun aku, saat ini aku pun tak lupa untuk memanjatkan doa-doa pada Allah untuk segera mempertemukan kita dan mempersatukan kita dalam ikatan yang halal. Mudah-mudahan ini adalah hari tasyrik terakhir ganjilku.

                Wahai suamiku,
                Ah, aku mesti bilang apa ya padamu..? A-a ala sunda, mas ala jawa atau abang ala sumatera, aku juga tak tahu. Aku grogi nih :P
                Hal terpenting yang harus kau tahu suamiku, aku mencintaimu karena Allah, Uhibbuki fillah..<3. Dasar kecintaatku kepadamu hanya ku niatkan karena Allah, itulah sebabnya aku memilihmu bukan lantaran karena ketampananmu, bukan jua lantaran karena hartamu, ataupun karena kecenya nasab keturunanmu. Aku memilihmu karena Rasulku memerintahkanku untuk memilihmu lebih karena Din Islam yang kau emban ini kemudian tak terduga Allah jadikan urusan ini mudah untuk kita cepat bersama. Kalaupun ada terselip niat-niat lain, tapi sesungguhnya aku ingin aku dan dirimu bersama-sama meluruskan niat kita bersama untuk Allah saja. Walaupun ada sedikit banyak dari semua itu menjadi bagian dari pertimbanganku juga untuk bersama-sama mengikatnya dalam pernikahan ini, karena aku tidak menafikkan itu, kau yang santun tercermin dari akhlakmu, kau yang lahir dari keluarga baik-baik yang meyakinkanku bahwa keluargamu pun akan mendidikmu dengan cara yang baik pula.  

Wahai suamiku, sering terpikir dalam pikiranku bila kau menikahiku karena parasku, atau karena hartaku atau karena nasabku. Parasku tak cantik tak rupawan, bukan pula perempuan semampai dengan halis rapihnya ataupun semerbak aroma yang tersebar dijalan-jalan. Apalah aku, aku tak punya apa-apa kaarena aku hanya si sulung dari 4 bersaudara. Aku bukan pula pewaris tahta dari putra keturunan raja.
Selama kau belum datang mengetuk pintu rumahku dan menjelaskan maksud kedatanganmu, aku disini sedang mempersiapkan diriku untuk menata dan memperbaiki setiap perjalanan waktu dan kesempatan yang tersisa. Aku juga mempersiapkan penjagaan terhadap iman, hati dan diriku. Seperti halnya akhir-akhir ini saat ku tuliskan surat ini untukmu, aku menonton banyak sekali kajian di youtube bertemakan pernikahan dengan banyak ragam penyampaian oleh ustadz-ustadz sejagat raya selama bahasanya adalah bahasa ibuku dan bahasa dengan tampilan subtitle, bahkan aku mencatatnya menjadi satu notebook dengan tema pernikahan. Penyampaian tentang pernikahan ini hampir diberikan dari asatidz yang sudah menikah dan terlihat begitu mudah, tapi didalamnya aku tahu ini bukanlah hal yang mudah begitu aja terlebih dalam hal niat. Pada satu titik akhirnya aku benar-benar harus banyak belajar tentang bagaimana menjalankan kewajibanku dan bagaimana meminta hakku dalam rumah tangga denganmu. Karena pernikahan juga tak selalu berjalan mulus tanpa hambatan, aku yakin entah mengapa pertengkaran kecil bahkan bisa jadi membesar pun tentu ada, oleh sebab itu aku belajar untuk senantiasa mengendalikan amarahku mulai hari ini. Bukan hanya itu, aku juga lebih sering datang ke toko buku atau melihat-lihat koleksi buku-buku tentang penikahan, dari mulai judul yang tak asing seperti, bekal penikahan, kado untuk pengantin, sampai bukunya iwan januar bukan pernikahan cinderella sudah mulai aku komitenkan untuk dibaca, hal seperti tentu belum cukup untuk membantuku. Oia, yang paling menarik saat aku menemukan buku dengan judul “kesalahan-kesalahan fatal akibat marah kepada suami” dengan jumlah halaman tak genap 200 membuat akhirnya aku benar-benar ingin mempersiapkan segalanya menjadi lebih awal, sehingga ketika Allah nanti mempertemukan kita dalam ikatan halal, mungkin aku tidak bisa menghalau datangnya problematika ujian rumah tangga yang dihadapi tapi setidaknya aku sanggup melaluinya dengan cara yang benar agar setan penggoda tak kan bisa bertepuk tangan melihat pertengkaran kita.
Sungguh hal lain yang aku sadari adalah bahwa tujuan dari pernikahan ini adalah untuk melanjutkan keturunan nantinya, aku juga sedang dan sembari mempersiapkan diriku untuk menjadi ibu dikemudian hari, aku juga mengikuti seminar-seminar tentang parenting, hahaha. Aku ingat betul betapa tahun lalu aku mengikuti agenda salah satu seminar parenting di Cikarang dengan pembicara yang saat itu asing bagiku, ia akrab dipanggil abah ihsan, seminar bersama beliau selama 2 hari menjadikanku sadar betul bahwa anugrah seorang anak adalah hal terindah bagi orangtuanya tapi kebanyakan orangtua salah bagaimana menjadikan anak itu anugrah, karena ini memang diperuntukkan untuk orangtua, dibeberapa sesi ada curhatan suami istri yang dipandu oleh abah, saat itulah aku merasa baper dan sendiri, hahaha. Sambil berbisik, nanti aku akan mengajak mu ikut seminar ini nanti setelah kita menikah. Hal lainnya aku juga sedang berupaya menyusun konsep pengajaran beralur dari usia 0-12 tahun untuk mendidik anak kita karena aku nanti adalah seorang madrasatul ula. Aku sudah membeli beberapa buku pengasuhan anak, buku persiapan kehamilan, buku seni memijat anak, sampai buku mpasi aku persiapkan beberapa aku juga mengikuti bedah modul pendidikan anak usia dini, yah walaupun aku tahu disesi pertanyaan aku hanya terdiam terpanan membaca pertanyaan ibu-ibu yang curhat tentang problematika anaknya, terkadang aku tak sadar, Ya Allah aku nikah aja belum, malah fokus mikirin anak. Selain itu, aku juga berupaya mendisiplankan diriku, aku sudah mulai membiaskan diri dalam hal urusan pekerjaan rumah tangga mengaturnya seperti urusan ini juga bagian dariku, mungkin dari hal terkecil seperti mencuci piring saat aku ke dapur, tidak menjadikannya tertumpuk lalu aku kerjakan besok, menjadi sosok ibu yang cekatanlah. Aku juga mulai belajar masak, masakah masakan rumahan saja tentunya, walaupun belum banyak resep yang aku pelajari tapi sungguh aku akan belajar mencobanya. Dan tentang banyak hal lain yang itu menjadi pr bagiku, aku harapkan ketika kau datang disaat pr pr ini belum terselesaikan bantu aku megerjakan pr ini bersamaan yaa...
Sebenarnya, wahai suamiku aku juga tak henti terus meminta doa pada ayah dan ibuku agar aku segera dipertemukan olehmu, aku haru saat sekali saat mendengar isakan tangis lembut dari ibuku yang memohon pada Allah agar aku segera menikah. Allah lah yang Kuasa yang akan mempertemukan kita diwaktu yang tepat.

Wahai suamiku,
Ketika kau belum menjadi laki-laki pertamaku, laki-laki pertama yang namanya sekalu ada dihatiku adalah ayahku, bahkan ketika ada seseorang atau siapapun bertanya tentang kriteria jodohku, aku akan mantap menjawab, “seperti ayahku...” Bagiku ayah atau sosok yang aku sebut dengan panggilan abi, adalah ayah yang luar biasa. Maka, aku harap kau bisa belajar dari ayahku nanti. Abi adalah ayah yang terbilang tak pernah marah mengapa aku bilang tak pernah karena aku bahkan sampai tidak tahu rasanya dimarahin dan lupa kapan terakhir abi marah. Abi sangat piawai menjaga amarahnya sehingga dalam rumah tangganya bersama umi aku tidak mendapati keluarga kami ribut sampai berhari-hari atau bentakan-bentakan kasar yang keluar dari mulutnya, aku berharap bukan hanya kau tapi kita tentu akan sama-sama mengendalikan amarah-amarah. Abi juga selalu membantu kami, saat cucian itu mungkin sudah melebihi kapasitas truk angkutan pasir, atau cucian piring seperti dihajatan-hajatan aku melihat abi membantu kami mengerjakannya kebetulan kami tidak dibantu seorangpun asisten rumah tangga. Saat ku tanya, “bi, udaah nanti sama hikmah ajaa.. “ abi malah jawab “ga apa-apa teh, orang abi lagi mauu...” ah, Ya Allah berikan kemudahan dan keberkahan pada orantuaku... jika aku masih belum bisa menstandarkan calonku seperti Nabi Muhammad Sallahu’alaihi wassalam yang super duper luar biasa, setidaknya aku memiliki sosok terdekat yang yang menggambarkan kehidupan rumah tangga juga. Yah walaupun aku juga akan juga menyamakan mu sama dengan ayahku, karena aku sadar jodohku bukanlah orang yang sempurna.
Wahai suamiku,
Aku juga punya banyak impian untuk mengisi pelayaran bersama kita. Suamiku, aku ingin sekali menjadikan pernikahan kita menjadi ibadah dengan limpahan pahala, aku juga ingin pernikahan ini menjadikan kita bekal menuju surga untuk tak hanya hidup sekedar hidup tapi sehidup sesurga. Oleh sebab itu wahai suamiku, hal yang pertama yang ingin aku lakukan bersamamu adalah menghafal Quran bersama lantas caranya bagaimana? Aku ingin kau dan aku mengikuti Dauroh Quran di mega mendung selama 40 hari bersama Al-Quran, tentu hal ini bukan hanya untuk kita tetapi kita akan belajar bersama mendidik anak kita menjadi generasi pejuang dan pejaga Al-Quran. Walaupun tidak ada niatan sedikitpun dalam hatiku mendidik anakku untuk mengikuti acara perlombaan di televisi, aku ingin anak-anak kita kelak menjadi para mujtahid dan mujahid, bagaimana seorang mujtahid tanpa tidak punya kemampuan menghafal Al-Quran.
Aku juga ingin kita mengikuti program Parenting Nabawiyah yang diampu oleh ustadz Budi Ashari programnya selama 1 tahun, kenapa aku memilih unuk itu, aku ingin pendidikan anak kita nanti bukan hanya bersandar pada teori-teori yang dikemukakan barat, aku ingin anak kita tumbuh dengan pendidikan dari nabinya. Dan aku mohon kau bisa bersama untuk hal ini. Kemudian aku juga ingin mengajakmu mengikuti seminar dari abah ihsan dan program lanjutannya di Sekolah orangtua menjadi orangtua shaleh. Selebihnya aku belum memikirkannya lagi.

                Wahai suamiku,
                Tapi itu semua hanya keinginan-keinginan yang ada dibenakku, aku tidak tahu apa yang akan aku jalani besok, bagaiman kondisiku besok, atau bahkan aku terpikir bahwa apakah surat ini sampai ke tanganmu atau tidak. Kita disatukan dengan banyak perbedaan hal, kau yang membawa banyak hal dari masa lalumu dulu dan aku pun sama aku yang dengan masa laluku. Aku harap kita akan sama-sama saling mengisi dan melengkapi. Aku bukanlah wanita sempurna yang turun dari surga kau pun begitu bukalah seorang laki-laki yang turun dari surga, maka kau bukanlah hal yang sempurna, yang aku tahu kau adalah laki-laki tepat yang diberikan Allah untukku. Aku akan menerimamu apa adanya karena Allah, aku akan berusaha mencari ridha Allah dalam keridhaanmu. Bersama dalam taat, InsyaAllah hidup kita akan berkah.



                                                                                                                                                               
Dengan Cinta

                                                                                                                                                                Istrimu, Hikmah 
Jumat, 18 Agustus 2017 0 komentar

Hikmah Sadar


#BTBPekan1

Saya hikmah, seorang anak biasa sebagaimana kebanyakan dari anak lainnya. Ini adalah tugas pertama saya di Sekolah Bidadari Surga dan saya hanya mampu berucap, “Alhamdulillah...
Keterpurukan adalah hal yang sangat mendalam tentang suatu kejadian peristiwa yang sepertinya tidak kita harapkan hadir dalam kehidupan kita, jika disandingkan dengan pengalaman, saya rasa saya belum mampu mengatakan apakah ini sebuah pengalaman atau bukan.

Tapi ada satu hal di masa ini ketika tugas ini dituliskan bahwa saya rasa saya sedang merasakan keterpurukan hidup itu kini. Keterpurukan yang hadir ini masih belum saya atasi dan bukan diam tak berarti ketika diri ini mencari banyak solusi untuk bangkit. Seperti sebuah kubik, saya rasa saya harus memutar dari satu sisi ke sisi yang lain untuk menemukan hal-hal yang kemudian si kubik acak itu mampu menemukan keserasian warnanya menjadi utuh.

Mengambang belum menjadi Akhir.
Tidak ada yang benar-benar berakhir ketika masih ada yang disebut hidup, maka akhir dari hidup tentulah dan tak bukan adalah mati. Tentang keterpurukan hidup pun menurut saya menjadi satu fase yang harus diukur dengan kesadaran akan satu hal ketika berada dalam koridor hidup ini dan keterpurukan tak kan ada jika tidak ada patokan tentang suatu kondisi yang dipengaruhi kesadaran. Maka sadar menjadi gerbang awal mengukur kondisi tentang keterpurukan.
                Awal mula dari sadar inilah semua mulai diukur. Skripsi yang belum rampung, Tes TOAFL dan TOEFL yang tak kunjung lulus padahal sudah nyoba hampir 7 kali tes, jodoh yang belum kunjung datang padahal CV sudah banyak dititipkan, niatan amal yang terbolak-balik tak mengarah padahal berbekal tahu, hawa amarah pada ibunda khususnya padahal ibu hanya minta hal-hal sederhana dalam hidup, dan hati yang sering berprasangka tentang banyak hal seakan semua hal itu mendera hidup dengan keruwetannya. Ada satu titik dimana membandingkan juga dengan orang-orang disekitar, kenapa mereka bisa saya malah yang engga bisa dengan berujung pada satu kesimpulan titik dimana hadir pernyataan, “Aku sepertinya sedang bermasalah, karena ada yang engga beres sama hidup aku”. Dari alasan kak Mira ketika ikut grup Hijrah Ekstrim itu mungkin ada 2 hal yang itu tuh nyambung banget sama hidup yang aku jalani ini. Satu bisa jadi ini adalah ujian, yang kedua bisa jadi ini ada karena selama ini banyak maksiat. Ga tahu kenapa langsung ngerasa, Ya Allah.. mungkin ini memang benar-benar karena maksiat hamba..
                Mulailah melakukan banyak pencarian, banyak evaluasi dan banyak-banyak lainnya. Ibarat mencari jalan kesana-kesini untuk memperbaiki mungkin sedari awal. Mudah-mudahan Allah mengampuni dengan segala ikhtiar yang ada.

Aku harus Hijrah dan berubah
                Hijrah adalah kata pengawal untuk memulai segalanya, aku juga tahu hijrah juga bukanlah hal yang mudah, saat itu baca info untuk gabung ke Hijrah Ektrim yang diasuh sama K Mira Mauliza, sehari dua hari VoiceNote yang dikirim kak Mira luar biasa sekali, terutama pengalaman hijrah beliau yang sungguh ga pernah kebanyang banget harus sebegitunya. Mulai hanyutlah pada rasa-rasa itu, sepekan dua pekan tidak tertinggal selalu hadir terus di grup K Mira, tapi hal itu ga lama bertahan. Kebosanan dengan VN yang panjang dan ditambah dengan gabung ke banyak grup yang lain hingga chat menumpuk, mengakhiri gagal fokus untuk bersama di grup tersebut. Ga real rasanya bersama tanpa ikatan, berbaginya itu ga nyata, pikir saya saat itu walaupun sayang juga kalau dilewatkan atau terpaksa harus keluar grup. Pencarian itu berlanjut waktu itu dikirim video singkat tausiyahnya Ust. Adi Hidayat, Ust. Hanan Attaki dan cobalah cari-cari tetang kajian beliau lainnya di youtube, sambilan itu mencari grup yang cocok untuk memperbaiki diri. Di instagram ada info terkait pembukaan Sekolah Bidadari Surga, hal ini jualan yang akhirnya bikin komitmen Ya Allah mudah-mudahan disini ada jalan bagi hamba. Selain itu juga ikut gabung ke kajian pekanan rutin juga. Kalau bahasanya Teh Pepew mah, “Mentokin aja jadi perempuan yang baik, mentokin aja terus jadi muslimah yang terbaik..”. Semuanya ini ditempuh dalam rangka memperbaiki amal diri untuk bekal dihadapan Allah nanti. Dari semuanya itu, hijrah bukan Cuma sekedar rasa, merasa diri hijrah, hijrah itu memang benar-benar satu kondisi sadar yang sadarnya itu bukan sembarang sadar yang sadarnya itu bukan sembarang rasa, bukan sembarang ngegaya udah saatnya hijrah, bukan sembarang ikut-ikutan teman, bukan dan bukan. Hijrah kondisi yang dibalik rasa sadar itu harus ada dalil keyakinan yang menyeluruh dalam mengindra fakta diawali dengan dalil aqli, sadarnya itu harus powerfull bangeet. Setalah melalui awal lika-liku proses hijrah, setelahnya harus dilalui dengan kesadaran yang didampingi pengetahuan aturan-aturan yang Allah tetapkan untuk mengukur taat kita kepada Allah. Atau bahasanya ustad Adi mah, “pahami segala aktivitas itu ada landasan Islam didalamnya tidak..?!” dan Islam bukan soal rasa-rasa ada imbuhan atau embel-embel Islamnya maka ia bisa disebut Islam karena aturannya itu harus jelas.        
Maka perbaikan itu saya awali dengan berbenah menyesuaikan segala aktivitas dengan standar Islam, walaupun masih banyak banget banget banget buaanget prnya ituu. Yakin ajalah semuanya perlu proses. Ini lagi baru banget mulai dari Keutamaan bangun tidur sesuai dengan Sunnah dan Al-Quran aja rasanya udah banyak banget dan puluhan tahun bangun tidur ternyata masih banyak kurangnya.

Mungkin banyak banget kosa kata yang ga pas digunakan buat tulisan ini, banyak banget salah-salah khilafnya, banyak banget kacau tanda baca atau apapun itu asli itu hadir dari kekurangan dan kelemahan saya hikmah, bisa kasih tagar #hikmahmemperbaikidiri #hikmahhijrah kecuali jangan #hikmahnikah, karena hikmah belum menikah :P hehehe
Senin, 07 Agustus 2017 0 komentar

Pertanyaannya aja udah salah. Gimana mau dapat jawabannya??!

Minggu, 16 Juli 2017 0 komentar

Mega Proyek

Mega Proyek yang didalamnya di dapatkan keuntungan yang besa

Yakni Pernikahan yang Barokah yang didalamnya lahir generasi Imam Syaf'i, Imam Bukhari dengan karya yang monumental

disampingnya ada Menjadi Penghafal Al-Quran 💗.

Allahumma aamiin, mudah-mudahan Allah mudahkan :)
Jumat, 14 Juli 2017 0 komentar
Bahwa ini adalah

Pengaturan terbaik untukku
0 komentar
Pahamilah keinginan-keinginan-Nya
Ketahuilah larangan larangan-Nya
Yakinilah janji-janji-Nya
Takutlah dengan ancaman-ancaman-Nya
Beribadahlah hanya untuk-Nya
Jumat, 30 Juni 2017 0 komentar

Umat Nabi bukan..?

Hehehe bahan ini buat nanti anakku :) untukanakku


Ibu      (I) : Tadi teman yang kelahinya Islam, bukan..?
Anak (A) : Islam
I : Apa perintah Nabi sesama Umat Islam?
A: Senyum,
I: yang lain?
A: Bersaudara
I: Nah, bersaudara itu berteman, tidak berkelahi. itu perintah Nabi, mau ikut Nabi?
A: Mau
I: jadi harus bagaimana ke kawan-kawan
A. Bersaudara dan tidak berkelahi

apaan sih yaaa .... pas akhir ngetik jadi bingung
0 komentar

Pola Hidup yang Dinamis semestinya harus memiliki rumusan-rumusan hidup itu sendiri

👀
0 komentar

Resep Susu Keledai Ala Miss Dewi

Belum pernah nyoba resep ini langsung dan nemu di catatan buku jaman SMA duluu.. gpplah buat bahan praktik nanti 😛


  1. Rendam 9 jam susu kedelai
  2. Rebus agar terpisahkan kulit dengan kacangnya
  3. Di sosoh
  4. Diblender halus dengan air yakni dengan perbadingan 1Kg: 1 liter
  5. Peras dari ampasnya
  6. Rebus lagi, bila sudah mendidih campur dengan gula (sesuai selera)
  7. Siap dibungkus buat dijual
0 komentar

Hitung pake penilaian Allah, hingga kita jadi hamba kesayangan Allah

Selasa, 13 Juni 2017 0 komentar

Alasan kenapa Aku Harus Menulis

Alhamdulillah ikut kelas Belajar Menulis #6 Sama mba Zalfa Alya.
Kelas 1 diberi tugas, Menjawab Pertanyaan kenapa kita harus menulis setiap hari di atas kerta dan di tempel di dinding...

Mudah-mudahan ini langkah awal menuju  sumber amal jariyah tak terputus lewat tulisan.. Amiin Allahumma Aamii  ya Rabb..

0 komentar

Hari ini dan bertambahnya usiaku.

Alhamdulillah Ramadhan hari ke 17, bertambah pula usiaku hari ini. Dab banyak pula tarvet target yg  bercecer berantakan karena tertunda sementara umurku terus melaju kian bertambah.

Kesempatan untukku bahwa aku masih bisa memperbaiki diri hari ini (dan semoga) nanti sebelum nyawa tersangkut diantara kerongkongan

Selasa, 25 April 2017 0 komentar

Aku...

Aku sedang dalam perbaikan diriku sendiri
Menahan segala rasa-rasa untuk mengharapkan yang halal yang akan menjabat tangan ayahku terlebih dahulu...


Aku menunggumu ...



Senin, 20 Februari 2017 0 komentar

Bila masih saja berat, paksakan diri untuk terus taat!

Minggu, 19 Februari 2017 0 komentar

Perilah siapa jodohku, Allah lebih Maha Tahu

Kamis, 16 Februari 2017 0 komentar

Program 2005 mulai diluncurkan

Sukses hikmah shalihah, mudah-mudahan menjadi shalihah dan semakin shalihah menuju Jannah

0 komentar

Persiapan Ramadhan

Minggu, 12 Februari 2017 0 komentar

Aksi 212

Aksi 112
Alhamdulillah bisa ikut.

0 komentar

Jomblo dan PSPA

Apa itu PSPA?

PSPA singkatan dari Program Sekolah Pengasuhan Anak, Bagus! Rekomended banget buat semua orangtua,

Jomblo dan PSPA
Ikut aja! Dan rasakan sensasinyaa

Rabu, 08 Februari 2017 0 komentar

212 bersama Liwa


2016 adalah tahun dari sinyal kebangkitan umat yang mulai menguat. Gemuruhnya riuh menjadi lautan gelombang manusia dengan satu tema acara yakni Bela Islam. Aksi ini bukan sontak tak disulut apapun tak lain tak bukan karena atas ucapan dari seorang Gubernur Jakarta saat ini yang telah menghinakan, lagam bahasa dan ucapan jelas membuat umat simpang siur, tapi yakin umat Islam tentu paham bahwa agamanya sedang dihinakan (walaupun beberapa yang ada yang turut membal si penista itu) Pemahaman umat ini tumbuh menjadi kesadaran nyata yang akhirnya bereaksi menjadi beragam Aksi yang mengecam si penista. Hadirlah aksi simbol penyatuan umat islam Indonesia dibeberapa momentum, salah satunya Aksi Luar Biasa di hadiri oleh kurang lebih 7,4 juta muslimin yang berada di pusat ibukota. 




0 komentar

Perjuangan baru dimulai

Perjuangan dilalui dengan berjuang...
Memulai itulah hal yang paling berat mengalawali perjalanan.
Menkonsistensikan diri itulah hal yang paling berat ketika perjalanan sudah dimulai
Menahan diri dengan segala tekad untuk tetap berada dalam perjalanan
Jangan sampai kebersamaan bersama umat terlewat
Menuju 112
0 komentar
Jika memang kamu adalah ketetapan yang tidak ditetapkan untuk menetap tetap untukku. Itu adalah cara Allah untuk menjagaku .. ❤❤❤
0 komentar

3 PR Besar hari ini

1. Menata Hati
2. Mengelola Perasaan
3. Menyelesaikan Urusan 


Semangat Hikmah, 2017 Harus lebih baik agar kelak Allah berikan balasan terbaik juga menuju Jannah-Nya


Hamasah-Himmah!
0 komentar

Mengajar pertama

Secara resmi masuk kelas dan mengajar di mata pelajaran tertentu ini baru pertama kalinya,  canggung dan kikuk walaupun yang dihadapi adalah anak-anak kelas 6, tapi... Maluuu malu rasanya sama jiwa muda merekaa :-)

Ah, namanya juga belajar dan jadilah seorang pembelajar, kadang pas belajar ada kalanya kita salah.

Inget! Ini cuma D U N I A..!!!

0 komentar

Ada hati yang harus diobati

Mudah-mudahan sembuh tepat pada waktunya,  Allah.. Sembuhkan penyakit ini..

Kamis, 02 Februari 2017 0 komentar

Tidak ada yang tertunda mungkin menunda ☺❤

 
;